AURORANEWS – Premier League mulai memasuki masa krusial. Beberapa nasib manajer di ujung tanduk. Yang terbaru, legenda Arsenal, Patrick Vieira dipecat. Banyak yang menganggap pemecatan ini tidak adil. Kenapa? Sebab Vieira sebenarnya tidak buruk buruk amat. Simak komentar Vincent Kompany, mantan rekan Vieira di Manchester City. Menurut dirinya, wajar kalau Patrick Vieira sempat puasa kemenangan selama beberapa waktu. Pasalnya, lawan lawan yang Vieira hadapi juga bukan tim yang ecek ecek. Justru Vieira sempat tampil apik ketika tim yang ia bina, Crystal Palace, bisa cukup kuat menahan gempuran the Citizen.
Perlakuan pada Vieira ini sedikit banyak telah menimbulkan perdebatan, apakah Premier League ini sudah cukup adil pada manajer manajer di dalamnya belum?
Baca Juga: Pertemuan Putin-Xi Jinping, China Bersedia Bantu Cari Solusi Politik Perang di Ukraina
Tapi kalau mau jujur, banyak tim Premier League sudah membelanjakan uang hingga ratusan juta Poundsterling. Bahkan untuk tim yang terhitung kurcaci sekalipun. Wajar kalau mereka menginginkan hasil lebih.
Namun sekali lagi, banyak orang lupa bahwa inilah kompetisi dan kompetisi di Premier League tak hanya teknis, tapi fisik, mental dan juga keberuntungan. Beberapa tim yang merasa tidak beruntung akan mulai terganggu mental dan keyakinannya. Premier League tidak akan memberikan ruang bagi orang untuk duduk dan berpikir mengumpulkan keyakinan mereka lagi. Inilah sisi ‘mengerikan’ dari Premier League.
Sebenarnya, apa semua salah manajer di Premier League? Menyalahkan manajer itu suatu tindakan yang tidak bijak karena situasi di Premier League itu sulit dan harusnya klub bekerja secara keseluruhan.
Baca Juga: Pengalaman Pahit Fatimah, Harumkan Nama Indonesia Malah Ditagih Bea Cukai Rp4 Juta
Taruhlah begini, apakah Mikel Arteta akan sebagus ini jika ia berada di Tottenham? Tentu meski Tottenham memiliki pemain yang lebih mahal dan modal yang juga tidak ecek ecek, banyak orang yang akan ragu karena lingkungan Tottenham bahkan tidak mendukung untuk manajer top seperti Jose Mourinho dan Nuno Espirito Santo.
Klub Premier League harus mulai berpikir. Jangan semua beban ada di manajer manajer di Premier League. Siap dipecat adalah bagian dari pekerjaan. Tapi percayalah bahwa baik buruknya tim bukan soal manajer saja.
Artikel Terkait
Hasil All England 2023: Tiga Wakil Indoenesia Terhenti di Babak Perempat Final
All England 2023: Tiga Wakil Indonesia Berjuang di Babak Semifinal Lawan Wakil China
Hasil All England 2023: All Indonesia Final Hendra Ahsan Lawan Fajar Rian di Final Ganda Putera
Jadwal Final All England 2023: Indonesia, China dan Korea Sudah Pastikan Bawa Pulang Satu Gelar
Hasil Final All England 2023: Fajar dan Rian Raih Gelar Juara Ganda Putera, Ahsan Cedera di Akhir Pertandingan