AURORANEWS - Kesal dengan proyek drainase di Deliserdang ditinggal pemborong, Minggu pagi (5/2/23), warga menanam puluhan pohon pisang di tumpukan tanah sisa galian pembuatan parit yang menutup akses jalan puluhan rumah warga di kawasan jalan Karya Ujung, Dusun VIII, Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Sumatera utara.
Warga yang kesal melihat pekerjaan pembuatan drainase terbilang asal-asalan dan mengganggu akses jalan, lantas warga menanami puluhan pohon pisang di tumpukan tanah sisa galian di sepanjang 300 meter yang menjadi proyek drainase tanpa pengawasan.
Proyek drainase sudah berjalan sejak bulan Oktober tahun 2022 dan belum rampung 100 persen. Jika hujan turun, kawasan tersebut mengalami banjir.
Baca Juga: Pekan Budaya Nusantara Pecahkan 2 Rekor MURI
Salah seorang warga desa Helvetia, Eko Sudarso, mengatakan penanaman pohon pisang di sepanjang proyek drainase tersebut, merupakan buntut kekesalan masyarakat akibat proyek yang tak kunjung selesai dan sisa tumpukan tanah galian drainase tersebut.
Sejumlah usaha milik masyarakat pun terganggu, akibat akses untuk masuk ke dalam usaha milik masyarakat tertutup tanah galian.
Warga telah melaporkan ke kantor camat perihal keadaan tersebut, namun hingga kini perangkat desa tidak menanggapi, maka warga melakukan aksi dengan bercocok tanam diatas tumpukan sisa tanah galian proyek drainase yang hampir memakan badan jalan serta sering menimbulkan kemacetan dan polusi udara.***
Artikel Terkait
Pengobatan China untuk Rambut Rontok, Bukan Tanam Rambut!
Antisipasi Kelaparan, Pemerintah Sri Lanka Imbau Warga Bercocok Tanam di Pekarangan Rumah
Jalan Rusak Parah, Bahayakan Nyawa Warga di Inhil
Dukung G20, SKK Migas - KKKS Tanam Ribuan Pohon Mangrove di Jambi