Astronom Sebut Ada Potensi Lebaran 2022 Berbeda Tahun ini

- Jumat, 29 April 2022 | 14:00 WIB
Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat (penetapan) 1 Syawal 1443 H pada Minggu, 1 Mei 2022 petang. (Mitranews.net)
Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat (penetapan) 1 Syawal 1443 H pada Minggu, 1 Mei 2022 petang. (Mitranews.net)

AURORA NEWS - Hari Raya Idul Fitri 2022 diprediksi akan seragam antara keputusan Pemerintah dengan Muhammadiyah, yakni pada 2 Mei mendatang. Namun tidak menutup kemungkinan tetap ada potensi perbedaan.

Hal ini disampaikan Profesor Riset Astronomi-Astrofisika di Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin. Thomas Djamaluddin juga merupakan anggota Tim Unifikasi Kalender Hijiryah di Kementerian Agama.

Lewat postingan di blog pribadinya, Thomas mengatakan, posisi Bulan pada 29 Ramadan 1443 atau 1 Mei 2022, di wilayah Indonesia berada pada batas kriteria baru MABIMS. Tingginya sudah di atas 3 derajat, tetapi elongasinya sekitar 6,4 derajat.

"Dari berbagai pendapat pakar hisab rukyat, kemungkinan besar Idul Fitri akan seragam 2 Mei, tetapi masih ada potensi perbedaan Idul Fitri 3 Mei 2022," kata Thomas.

Baca Juga: Dit Polairud Polda Sumut, Tangkap Spesialis Pelaku Pencuri Besi  

Beberapa  alasan yang mendukung kemungkinan besar Idul Fitri 1443 pada 2 Mei 2022 yakni secara hisab, posisi bulan pada saat magrib 1 Mei 2022 di wilayah Sumatera bagian utara dekat dengan batas kriteria elongasi 6,4 derajat. Bahkan, beberapa hisab kontemporer dari sejumlah kitab menunjukkan ada wilayah di Sumatera sudah memenuhi kriteria elongasi 6,4 derajat, seperti hisab yang dilakukan Ibnu Zaid Abdo el-Moeid.

Selain itu ada dukungan kriteria imkan rukyat (visibilitas hilal) Odeh, saat magrib 1 Mei 2022, di sebagian wilayah Indonesia hilal mungkin bisa dirukyat dengan menggunakan alat optik (binokuler atau teleskop). Bila ada laporan rukyat bahwa hilal terlihat, kemungkinan akan diterima karena dianggap telah memenuhi kriteria baru MABIMS.

Apalagi, Lembaga Falakiyah PBNU menggunakan definisi elongasi geosentrik dalam kriterianya. Kalau kesaksian rukyat diterima pada sidang itsbat, secara syari itu sah.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Banten dan Sekitarnya: 27 Ramadhan 1443 H, Jumat 29 April 2022

Potensi Perbedaan Lebaran 2022

Menurut Thomas, karena Indonesia berada pada batas kriteria imkan rukyat, secara astronomi diprakirakan hilal sangat sulit dirukyat. Apalagi pada masa pancaroba saat ini, potensi mendung dan hujan mungkin terjadi di lokasi rukyat.

Jadi, ada potensi laporan rukyat menyatakan hilal tidak terlihat. Bila itu terjadi, pengamat rukyat mungkin akan mengusulkan di sidang isbat untuk melakukan istikmal, yaitu menggenapkan Ramadan menjadi 30 hari.

Bila sidang isbat menerimanya, maka Idul Fitri mungkin jadi 3 Mei 2022. Kemungkinan lainnya, jika tetap berpegang pada istikmal, mungkin juga ada ikhbar (pengumuman) terpisah oleh ormas tertentu yang menetapkan Idul Fitri 3 Mei 2022.

"Dengan mempertimbangkan kemaslahatan ummat, kita berharap Idul Fitri 1443 ditetapkan seragam pada pada 2 Mei 2022," ujarnya.***(Gust)

Editor: Denny S. Batubara

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Cerita Anggota Polisi Kena Prank ODGJ

Rabu, 31 Mei 2023 | 14:02 WIB
X