• Senin, 25 September 2023

Cerita Anggota Polisi Kena Prank ODGJ

- Rabu, 31 Mei 2023 | 14:02 WIB
Bripka Asep anggota Kepolisian Polsek Tenjo Polres Bogor saat evakuasi ODGJ yang tidur dibawah rel kereta api stasiun Tenjo (Hallo Bogor/Dok.Polsek Tenjo)
Bripka Asep anggota Kepolisian Polsek Tenjo Polres Bogor saat evakuasi ODGJ yang tidur dibawah rel kereta api stasiun Tenjo (Hallo Bogor/Dok.Polsek Tenjo)

AURORA NEWS – Anggota Bhabinkamtibmas Desa Tenjo, Kabupaten Bogor Bripka Asep Sunaryo menceritakan kisahnya uniknya. Ia baru saja kena prank orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).

Bermula dari laporan masyarakat yang melihat pria tergeletak di dalam gorong-gorong pinggir rel kereta. Sebagai anggota polisi, ia berusaha sigap mendatangi lokasi kejadian.

"Ada warga orang tidak dikenallah mengadu ke saya di sana ada orang nggak tahu udah meninggal apa gimana. Saya tanya ada di mana? Ada di kolong got katanya," kata Asep dikonfirmasi, Rabu (31/5).

Baca Juga: Latihan Silat Berujung Maut, Pelajar SMP di Klaten Jadi Tersangka Pembunuhan

Tak lama, dirinya langsung bergegas menuju lokasi yang dilaporkan oleh masyarakat. Terlihat pria yang belum diketahui identitasnya itu memang sedang tergeletak tidak bergerak dalam gorong-gorong berisi air pembuangan dari pasar seperti orang mati.

"Kayak yang enggak bernafas gitu. Dia tidur di kolong got, persis di bawah rel itu gorong-gorong yang pokoknya got pasar yang ada airnya. Terus diteriakin susah, dipukul-pukul nggak ini juga," katanya lagi.

Selanjutnya, Asep mengguyur pria tersebut dengan air. Akhirnya, orang dalam gangguan jiwa itu terbangun dan keluar perlahan dari gorong-gorong.

Baca Juga: Fakta Unik Sungai Gangga, Tempat Buang Mayat yang Jadi Sumber Air Minum

"Langsung aja saya siram mukanya pakai air, ternyata dia sadar. Terus keluar sendiri, saya ajak ngobrol. Kenapa Pak kata saya, ternyata ODGJ. Diajak ngobrol pertama nggak nyambung. Terus kalau misalkan orang yang waras nggak mungkin dong tidur di got berair yang kotor selama beberapa jam gitu," tuturnya.

Pria itu dibawa untuk dimandikan dan diberi makan. Setelah selesai, polisi membawanya ke salah satu yayasan untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

"Saya mandiin, terus ganti baju, kasih makan. (Dibawa) ke YPSN, terus dibawa ke kediaman. Kalau di kediaman itu saya nggak tahu lagi. Tapi kalau tindakan YPSN biasanya mereka dibawa ke RSJ. Terus untuk penanganan biasanya 18 hari," katanya lagi.***

 

Editor: Denny S. Batubara

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pengemis Viral, Marah-marah Saat Tak Diberi Sedekah

Senin, 25 September 2023 | 10:53 WIB

Ganjar Pranowo Tanggapi Beda Partai Kaesang dan Jokowi

Senin, 25 September 2023 | 05:15 WIB

Kaesang Pangarep Resmi Bergabung Dengan PSI

Senin, 25 September 2023 | 05:00 WIB

Berbagai Dampak Positif Akibat Globalisasi Ekonomi

Minggu, 24 September 2023 | 21:00 WIB

Krisis Air Berpotensi Timbulkan Kerugian Triliunan Rupiah

Minggu, 24 September 2023 | 11:00 WIB
X