AURORA NEWS – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merespons viralnya pemecatan seorang guru honorer yang mengkritiknya. Ia menyayangkan sekaligus meminta semua pendidik untuk tidak memberi contoh yang tidak baik dalam bermedsos.
Seperti diketahui, Ridwan Kamil telah resmi menjadi kader Partai Golkar. Ia pun didapuk sebagai Wakil Ketua DPP Partai Golkar.
Kejadian dipicu saat Kang Emil—sapaan Ridwan Kamil, melakukan zoomeeting dengan sejumlah siswa SMPN 3 Kota Tasikmalaya. Ia tertarik menyoroti keteladanan sejumlah siswa SMPN 3 Kota Tasikmalaya yang mengumpulkan uang untuk membelikan sepatu rekannya yang tidak mampu.
Baca Juga: 12 Laga Tanpa Kemenangan, Patrick Vieira Dipecat Crystal Palace
Saat zoomeeting, Kang Emil tampak mengenakan jas berwarna kuning yang identik dengan Golkar. Seorang guru honorer bernama Muhammad Sabil Fadhilah rupanya merasa jengah melihat busana Ridwan Kamil yang kurang pantas dipakai dalam nuansa pendidikan.
Sabil rupanya protes dengan jas kuning yang dikenakan Ridwan Kamil. Pasalnya jas kuning tersebut seolah seperti kampanye Ridwan Kamil terkait partainya, Partai Golkar.
Sabil lalu menulis di kolom komentar Ridwan Kamil dengan nada yang cukup ‘pedas’. Ia menggunakan ragam Bahasa Sunda yang dinilai kurang sopan.
“Dalam zoom ini, maneh teh keur (anda itu lagi) jadi gubernur Jabar atau kader partai, atau pribadi?” tulis Sabil dalam kolom komentar Instagram Ridwan Kamil.
Baca Juga: Penyekapan Band Radja di Malaysia, Moldy: Kami Diperlakukan Lebih Rendah dari Maling
Sebagai informasi kata maneh dalam Bahasa Sunda bermakna kamu atau Anda. Namun kata tersebut dinilai kasar lantaran tak cocok digunakan untuk menegur pejabat di ruang publik.
Melalui akun Twiier @ridwankamil, Ridwan Kamil membuat klarifikasi soal berita pemecatan Sabil setelah mengiritik pedas soal jas kuning. Inilah empat poin klarifikasi Rdiwan Kamil:
– Seorang pemimpin harus terbuka terhadap kritik walaupun kadang disampaikan secara kasar. Sudah ribuan kritik masuk, dan selalu saya respon dengan santai dan biasa saja. Kadang ditanggapi dengan memberikan penjelasan ilmiah, kadang dibalas dengan bercanda saja.
Baca Juga: Membedah ‘Chuaks’, Istilah yang Lagi Ngetren di Jagat Maya
– Mungkin karena yang melakukannya posting kasar adalah seorang Guru, yang postingannya mungkin dilihat/ditiru oleh murid-muridnya, maka pihak sekolah/yayasan untuk menjaga nama baik insitusi memberikan tindakan tegas sesuai peraturan sekolah yang bersangkutan.
Artikel Terkait
Tertinggi di Indonesia, Menko PMK Soroti Kasus Kemiskinan Ekstrem di Papua Pegunungan
Tampil Diajang Internasional North Africa and Europa Energy Confrence, Ini Yang Disampaikan SKK Migas - KKKS
Prakiraan Cuaca Jakarta Jumat 17 Maret 2023, Bakal Mendung Seharian Tapi...
Kejati DKI Buka Peluang Restroratif Justice untuk AG
Saat Jaket Kuning Ridwan Kamil Berujung Pemecatan Seorang Guru Honorer