AURORA NEWS - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengajak negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, RRC dan Afrika Selatan) bersama negara-negara mitra memperjuangkan hak pembangunan setiap negara dan memperkuat multilateralisme.
Dalam pernyataannya secara virtual dalam pertemuan para Menlu BRICS di Cape Town, Afrika Selatan (2/6), Menlu mengatakan, saat ini dunia semakin terbelah ke dalam blok-blok yang saling berlawanan.
Tatanan dunia yang berdasarkan peraturan kehilangan makna karena setiap negara mengejar kepentingan pribadi masing-masing.
Kerja sama internasional gagal mengatasi tantangan-tantangan global, dan kepercayaan terhadap efektivitas multilateralisme makin surut.
Baca Juga: Kecelakaan Maut Libatkan 3 Kereta di India, 233 Orang Tewas
“Jika tren ini terus berlanjut, negara berkembang yang akan paling dirugikan. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki tatanan global yang tidak sehat ini. Dan BRICS berpotensi menjadi kekukatan yang positif untuk itu," kata Retno.
“Kita semua ingin memberikan kesejahteraan bagi rakyat dan menjadi negara maju. Tapi kita tidak dapat melakukannya jika hak atas pembangunan terus dilanggar," ujarnya.
Sejarah mencatat negara berkembang banyak mengalami ketidakadilan ekonomi. Negara-negara Global South berhak untuk menjadi bagian dari rantai pasok global dan bebas dari diskriminasi perdagangan dan perangkap utang.
Menlu Retno juga mengajak negara-negara BRICS memperkuat multilateralisme. Agar dapat berfungsi dengan baik, multilateralisme harus infklusif dan sesuai denga tujuan.
“Reformasi tersebut harus mempertimbangkan suara dan kepentingan negara-negara berkembang. BRICS dapat menjadi katalis untuk reformasi ini," kata Retno.
Dia mengapresiasi inisiatif BRICS membentuk Bank Pembangunan Baru yang menghadirkan perspektif segar dalam sistem keuangan global yang sudah kadaluwarsa. ***