AURORA NEWS - Harun bin Senar (119 tahun), jemaah haji tertua Indonesia telah tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Jumat (26/5) dini hari dalam kondisi sehat.
Pria asal Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang biasa dipanggil Mbah Harun ini bersama 449 jemaah lainnya tergabung dalam kelompok terbang (kloter) Surabaya.
Di usianya yang sudah sepuh, Mbah Harun tetap terlihat sehat. Tak ada raut kelelahan di wajahnya. Ia juga menjawab pertanyaan petugas dengan baik.
Bahkan, ketika ditanya petugas atas kondisi kesehatannya, Mbah Harun langsung berdiri untuk menunjukkan dirinya masih kuat dan bisa berjalan.
Dalam daftar tunggu, Mbah Harun yang mendaftar haji tahun 2017, baru akan berangkat tahun 2046. Namun karena tahun ini terdapat kuota prioritas lansia, ia pun berkesempatan ke Tanah Suci setelah melunasi Bipih dengan menjual tanah miliknya.
Baca Juga: Begini Sanksi Tegas Australia Terhadap Calo Tiket Coldplay
Meskipun Mbah Harun dalam kondisi kesehatan yang baik, setibanya di Bandara AMAA Madinah, petugas tetap memberikan kursi roda.
Tiba di bandara, setelah pemeriksaan di imigrasi, Mbah Harun menjalani pemeriksaan kesehatan oleh petugas Kesehatan Indonesia. Petugas lalu membantunya menuju bus dan kembali ingin ingin memastikan kondisi Mbah Harun sebelum naik bus.
“Panjenengan norok kauleh, Pak. Bisa? (Bapak ikut saya, bisa?)” tanya petugas haji dalam bahasa Madura.
“Enggi, enggi, ngireng, ngireng. (Iya.. iya.. ayo..ayo..),” sahut Mbah Harun berbisik sambil mengikuti petugas.
Petugas mengarahkannya untuk turun dari kursi roda dan berdiri mengikutinya saat naik bus. Ia pun bersedia mengikuti petugas dengan dipapah hingga dapat duduk di kursi bus.
Bus tersebut akan mengantarkan rombongan 450 jemaah haji kloter Surabaya ke Hotel Jawar Taiba Hotel di Abraj Taba. Rombongan pun meninggalkan bandara pukul 04.00 waktu setempat. ***