AURORA NEWS - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut, data terakhir korban tewas akibat banjir bandang di Kota Derna, Libya Timur, telah mencapai 11.300 orang, Sabtu (16/9).
Selain korban tewas, sebanyak 10.100 orang lainnya masih hilang. Diduga korban hilang tertimbun puing bangunan atau hanyut terbawa arus ke laut lepas.
Banjir bandang terjadi setelah jebolnya dua bendungan akibat guyuran hujan lebat. Kuatnya arus banjir telah meluluhlantakkan Kota Derna dan sekitarnya pada Minggu (10/9) malam waktu setempat.
Situasu politik di Libya yang tidak menentu akibat perebutan kekuasaan selama satu dekade terakhir antara dua pemerintahan yang bersaing telah menyulitkan evakuasi dan penyaluran bantuan kemanusiaan.
Pemerintah Persatuan Nasional (GNU) yang didukung PBB, dipimpin oleh Abdulhamid Dbeibeh, berkedudukan di Tripoli di barat laut Libya.
Sementara saingannya di timur dikendalikan oleh komandan Khalifa Haftar dan Tentara Nasional Libya (LNA) yang dipimpinnya, yang mendukung parlemen yang berbasis di timur. dipimpin oleh Osama Hamad.
Derna, yang terletak sekitar 300 kilometer timur Benghazi, berada di bawah kendali Haftar dan pemerintahan timurnya. ***