Tamara Bleszynski Kecewa, Sebut Sang Kakak Tak Punya Perasaan

AURORA NEWS – Kekecewaan harus kembali dirasakan oleh Tamara Bleszynski. Pasalnya, ia telah digugat secara perdata oleh kakaknya Ryszard Bleszynski di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terkait wanprestasi.

Tak hanya itu, di tengah kasus berjalan, tiba-tiba salah satu aset keluarganya tiba-tiba berubah nama. Bahkan perubahan tersebut dilakukan tanpa sepengetahuannya.

"Namanya Hotel Bukit Indah Puncak dan ternyata ketika saya google, google maps dan search, diganti oleh pihak management," ujar Tamara Bleszynski di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (15/3).

Baca Juga: Viral Pemain Muda Manchester United Baca Alquran dengan Fasih

Setelah dicek, ia mendapati bahwa hotel yang didirikan oleh almarhum ayahnya, yaitu Zbigniew Bleszynski pada 1973 itu kini berubah nama menjadi Hotel Murah Puncak. Perempuan 48 tahun itu jelas merasa sedih mengingat perjuangannya untuk menjalankan warisan sang almarhum ayah.

"Sedih ya, karena apa yang saya perjuangkan sekarang ini adalah menjalankan warisan, amanah mendiang almarhum ayah saya," ujar Tamara.

Baca Juga: Masih SMP, Putra Lilis Karlina Sudah Jadi Bandar Narkoba

Kekecewaan mantan istri Mike Lewis itu kian menjadi-jadi terkait perilaku kakaknya. Pasalnya Ryszard kerap mangkir dalam persidangan yang diajukannya.

Tamara sendiri mengaku sudah mengorbankan banyak hal demi kasus ini. Terlebih, sang kakak pada persidangan sebelumnya juga memastikan lewat kuasa hukumnya untuk hadir menjalani persidangan.

"Saya bolak-balik dari Bali ninggalin anak saya, ninggalin kerjaan saya. Sementara dia dua kali tidak hadir. Padahal kemarin dibilang hari ini bakal hadir. Saya sebagai warga negara Indonesia saya taat mestinya kalau beliau adalah warga negara Indonesia beliau juga taat dengan hukum yang berlaku di negara ini, di negara republik kita ini. Sebagai adik saya sangat merasa dipermainkan. Saya sangat kecewa," kata Tamara.

Baca Juga: Membedah ‘Chuaks’, Istilah yang Lagi Ngetren di Jagat Maya

Tamara menyebut kalau kakaknya, Ryszard sebagai sosok yang tidak memiliki perasaan. Apalagi sang kakak merupakan orang yang memasukkan gugatan ke pengadilan dan sudah dua kali Tamara pulang pergi Bali - Jakarta untuk menjalani persidangan, tapi tak membuahkan hasil apa-apa.

"Sangat sangat sangat mengganggu. Sangat mengganggu psikologi saya, keadaan mental saya. Karena saya meninggalkan anak kecil saya, saya ini ibu single mother. Saya ini kerja punya warung, saya berusaha dari nol. Tidak ada perasaan sama sekali dari kakak saya, menggugat orang datang pun tidak dengan berbagai alasan. Bukan cuma kayak gitu, tapi kan secara finansial juga saya bulak balik tiket ini berapa," tutup Tamara.***